FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI BURUK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI DESA LASARABAGAWU WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDREHE BARAT KABUPATEN NIAS BARAT TAHUN 2019
Keywords:
Balita, Gizi Kurang, Gizi BurukAbstract
Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh banyak faktor, sehingga penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan medis maupun pelayanan kesehatan saja. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013), prevalensi gizi buruk di Indonesia tahun 2007 (5,4%), tahun 2010 (4,9%), dan tahun 2013 (5,7%), sedangkan sasaran SDGs tahun 2019 yaitu 17%. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan desain cross-sectional untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kejadian gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Desa Lasarabagawu wilayah kerja puskesmas Mandrehe Barat tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita yang menderita gizi buruk dan gizi kurang sebanyak 100 orang ibu balita. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 balita. Cara pengambilan sampel berdasarkan proporsi masing masing sampel disetiap posyandu. Pengambilan sampel menggunakan metode proportional random sampling. Ada pengaruh jumlah anak(nilai p value= 0.001, OR= 0,141) , pendapatan (nilai p value= 0,001, OR= 59,800), pola asuh pemberian pola makan (pvalue=0,001, OR=57,0)dalam keluarga dengan Kejadian Gizi Kurang dan Gizi Buruk namun bukan merupakan faktor risiko kejadian Gizi Kurang dan Gizi buruk. Diharapkan ibu lebih aktif membawa anak ke ke posyandu sehingga ibu lebih dapat memanfaatkan posyandu sebagai sarana untuk bisa menggali informasi tentang gizi balita agar mampu memberikan perlakuan yang tepat bagi balita sesuai dengan usianya.
Downloads
References
Adiningsih, S. 2010. Waspadai gizi balita anda tips mengatasi anak sulit makan sulit makan sayur dan minum susu. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Adriani M dan Kartika V. 2011. Pola Asuh Makan Pada Balita Dengan Status Gizi Kurang Di Jawa Timur, Jawa Tengah Dan Kalimantan Tengah. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 16 No. 2 April 2013: 185–193
Adriani, M., dan Wirjatmadi, B. 2014. Gizi dan Kesehatan balita Peranan Mikro Zinc pada Pertumbuhan Balita. Edisi pertama. Jakarta: Kencana
Adriani, Merryana. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat edisi pertama. Jakarta: Kencana
________. 2016. Pengantar Gizi Masyarakat cetakan ke 4. Jakarta: Kencana
Agency, Beranda dan Al. Tridhonanto. 2014. Menjadikan Anak Berkarakter. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Alom. 2011. Nutritional Status Of Under-Five Children In Bangladesh: A Multilevel Analysis.
Aminah, M.S,. 2011. Seri Buku Pintar, Baby’s Corner Kamus Bayi 0-12 bulan. Lu-xima: Jakarta.
Angka Kecukupan Gizi (AKG). 2013. Permenkes RI NO 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Menteri Kesehatan RI, Jakarta
Baculu E, Juffrie M, Helmyati S. 2015. Faktor Risiko Gizi Buruk Pada Balita Di Kabu-paten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia. Vol. 3, No. 1. Januari 2015: 51-59
Departemen Kesehatan RI. 2012. Pemantauan Pertumbuhan Balita. Jakarta: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI
________. 2013. Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Litbang Depar-temen Kesehatan
________. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengem-bangan Kesehatan Kementrian Kese-hatan RI.
Fitriana, Eka Intan,dkk. DampakUsia Pertama Pemberian Makanan Pendamping Asi Terhadap Status Gizi Bayi Usia 8-12 Bulan di Kecamatan Seberang Ulu I Palembang. Sari Pediatri, 2013. Vol. 15, No. 4.
Hadi. 2015. Pentingnya keseimbangan gizi ibu hamil. Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama
Hidayat A. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan Jakarta: Salemba Medika
Kartiningrum ED. 2015. Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojo-kerto. Hospital Majapahit. Vol. 7 No. 2. November 2015
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Teknis Pemberian Makan Bayi dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
________.. 2014.Modul Konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak. Jakarta: Direk-torat Jenderal Bina Gizi dan KIA
________. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Pusat data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI 2017
________. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Pusat data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI 2017
Khomsan, A. 2012. Ekologi Masalah Gizi, Pangan dan Kemiskinan. Bandung: Alfabeta
Kusriadi.2010. Analisis Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Kurang Gizi Pada Anak Balita Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)[karya tulis ilmiah].Bogor: Institut Pertanian Bogor
Latief, A., Tumbelaka, A.R., Matondang, C.S., dkk. 2013. Diagnosis Fisis pasa Anak edisi ke-2. Jakarta: CV Sagung Seto
Lestari ND, 2016. Analisis Determinan Gizi Kurang pada Balita di Kulon Progo, Yogyakarta. Indonesian Journal of Nursing Practices. Vol. 1 No. 1. De-sember 2016. DOI Number: 10.-18196/ijnp. 1146
Lestrina, 2009. Penanggulangan Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Medan : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarajat, Se-kolah Pascasarjana Universitas Suma-tera Utara
Listyowati, Lita D. 2010. Determinan Kejadian Anak Balita Gizi Buruk Dan Gizi Kurang Usia 6-24 Bulan Pada Keluarga Non Miskin. Fakultas Kese-hatan Masyarakat. Universitas Jember
Lutfiana, Nurlaela. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Buruk pada Lingkungan Tahan Pangan dan Gizi (Studi Kasus di Puskesmas Kendal I Tahun 2012).Skripsi. Uni-versitas Negeri Semarang
Marimbi, Hanum. 2010. Tumbuh Kembang, Status gizi & Imunisasi dasar pada Balita. Yogyakarta : Nuha Medika
Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Repro-duksi. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kese-hatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
________. 2016. Metodologi Penelitian Kese-hatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Oemar, rindu & Novita, Astrid. 2015. Pola asuh dalam kesehatan anak pada ibu buruh pabrik. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 112-124.
Oktavia, Silvera dkk. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Buruk Pada Balita Di Kota Semarang Tahun 2017 (Studi Di Rumah Pemulihan Gizi Banyumanik Kota Semarang). (e-Journal) Jurnal kese-hatan masyarakat Vol. 5, No. 3, Juli 2017 ISSN: 2356-3346
Potter, P.A & Perry A.G. 2012. Fundamental of Nursing. Jakarta : EGC
Riskesdas. 2013. Riset Keshatan dasar 2013. Kementrian Kesehatan RI. https:// www.litbang.depkes.go.id
Riskesdas. 2018. Riset Keshatan dasar 2018. Kementrian Kesehatan RI. https:// www.litbang.depkes.go.id
Setiadi T. 2013. Model Penentuan Status Gizi Balita di Puskesmas. Jurnal Sarjna Tehnik Informatika. Vol. 1 No. , p. 368
Soediaoetama, Achmad Djaeni . 2014. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Edisi kelima. Jakarta : Dian Rakyat. Hal. 1-244.
Soetjiningsih. 2012. Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu Perkembangan Anak Dan Re-maja. Jakarta :Sagungseto .Pp 86-90.
Sulistyoningsih, Hariyani. 2012. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu
Supariasa. 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC
Sutomo, B & Anggraini, D. Y. 2010. Ma-kanan Sehat Pendamping ASI. Jakarta: Demedia.
Ulfani H, Martianto D, Baliwati F. 2011. Faktor-faktor sosial ekonomi dan kese-hatan masyarakat kaitannya dengan masalah gizi underweight, stunted dan wasted di Indonesia pendekatan ekologi gizi. J Nutr Food. 2011;6(1):59–65
Wahid, Iqbal. 2009. Ilmu Kesehatan Masya-rakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Wahyudi B, Sriyono, Indarwati R. 2015. Analisis faktor yang berkaitan dengan kasus gizi buruk pada balita. Universitas Airlangga: Jurnal Pediomaternal. Vol. 3 No. 1 oktober 2014- April 2015
Waryana. 2010. Gizi reproduksi. Yogyakarta: Ar-riz
Willy, Andika. 2011. The Relationship Exclu-sive Breastfeeding With The Men-strual Cycle In Breastfeeding Mothers (studies in puskesmas bungkal, district bungkal, ponorogo). Nursing Jurnal Of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang.
