EVALUASI DAMPAK PEMICUAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI LINGKUNGAN II DAN IV KELURAHAN HUTA TONGA-TONGA, KECAMATAN SIBOLGA UTARA, KOTA SIBOLGA TAHUN 2019

Authors

  • Seri Asnawati Munthe
  • Elliwati Ginting
  • Asima Sirait
  • Ronni Naudur Siregar

Keywords:

Evaluasi, Dampak Pemicuan, Stop BABS

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi dampak pemicuan Stop Buang air Besar Sembarangan (BABS).Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan di Lingkungan II dan Lingkungan IV Kelurahan Huta Tonga-Tonga Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga. Populasi penelitian sebanyak 50 orang (KK) dan sampel diperoleh sebanyak 33 orang (KK). Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pemicuan Stop BABS di Lingkungan II dan Lingkungan IV Kelurahan sudah baik. Masyarakat merasa jijik dan malu BAB sembarangan, takut terkena penyakit, merasa berdosa, mengingatkan perempuan karena tidak sopan BAB sembarangan, memiliki rasa tanggungjawab. Tetapi masih ada yang tidak mau menganjurkan anggota keluarga dan tetangga agar tidak BABS, tidak menjelaskan kepada keluarga dan tetangga tentang BABS yang memiliki banyak negatif terhadap kesehatan.Evaluasi dampak pemicuan BABS sudah membuat atau memiliki jamban, jamban terbuat dari bahan yang kuat, membangun jamban dengan dana sendiri,membuat jamban di dalam rumah,jarak jamban dan sumur gali lebih dari 10 meter, jamban tidak menimbulkan bau yang menyengat. Tetapi sebagian lagi membuat jamban dari dana dinas PU, memiliki septic tank yang kurang baik (bocor/merembes), air kotoran dari jamban dialirkan ke parit langsung, tidak sabun untuk mencuci tangan setelah buang air besar, masih ada yang tidak tersedia air bersih yang cukup di dalam kamar mandi/jamban.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Chandra, B.D.R. 2014. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Widyaastuti (Editor). Jakarta : Penerbit buku Kedokteran EGC.

Febriani, W. 2016.Faktor yang Mempengaruhi perubahan perilaku stop buang Air Besar Sembarangan (BABS) studi pada Program STBM di desa Sumbersari Metro Selatan.JurnalDuniaKesmas Volume 5.No. 3.Juli 2016.

Heston, YudhaPracastino, Wati, NurAlvira Pasca. 2016.Sanitasi dan kesehatan Lingkungan; Pengukuran Dan Berkelanjutan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Teknosain.

Kemendagri. 2017. Buku kebijakan sektor kesehatan dan Roadmap STBM menuju Universal Akses Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Dalam Negeri.

Pemerintah RI. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Kemenkes RI. 2014. Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator STBM.Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. 2015. Pedoman Nasional tentang jamban Sehat. Jakarta: Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

MoeloekN.F. 2015. Permenkes Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian kesehatan Tahun 2015-2019 (RENSTRA).

Notoatmodjo,S. 2015. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.

Permenkes. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pudjaningrum. 2016. Pengaruh Metode Pemicuan Terhadap Perubahan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan Pada Masyarakat Kelurahan KaumanKidul Kota Salatiga. Semarang: FKM Universitas Diponegoro.

Saliani, H. 2015. Faktor yang Berhubungan dengan Buang Air Besar masyarakat di desa Garuga Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado.

Soemardji, Y.2013. Pembuangan Kotoran Manusia dan Air Limbah. Majalah Sanitasi Lingkungan : Jakarta.

The World Bank Group, 2016. STBM/TSSM. Jakarta: The World Bank Group.

Tim IUWASH. 2015. Meningkatkan Gaya Hidup dan Kesehatan. Sebuah Panduan Promosi Sanitasi Perkotaan. Jakarta: Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS).

WHO/UNICEF Joint Monitoring ProgrammeFor Water Supply and Sanitation. (2014) Progress on Sanitation and Drinking-Water 2014 update. WHO Press, Geneva. Tersedia di http://www.unwater.org/publication_categories/whounicef-joint-monitoring-programme-for-water-supply-sanitation-hygiene-jmp/

Widowati, N.N. 2015.Hubungan Antara Pemilik Rumah dengan perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Wilayah kerja Puskesmas Sambungmacan II Kabupaten Sragen. FakultasIlmu kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Widoyono. 2014. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Semarang: Penerbit Erlangga.

Widyanti. 2017. Evaluasi Proses Aktualisasi Program STBM Pilar I Stop BABS Di Wilayah Kerja Puskesmas Seririt II Tahun 2017. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Wijayanti, A.K. 2016. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Buang Air Besar di jamban di desa Gunungsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. JurnalKesmas (e-journal) vol 4, Nomor 1, Januari 2016.

Downloads

Published

2020-11-05

How to Cite

Munthe, S. A., Ginting, E., Sirait, A., & Siregar, R. N. (2020). EVALUASI DAMPAK PEMICUAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI LINGKUNGAN II DAN IV KELURAHAN HUTA TONGA-TONGA, KECAMATAN SIBOLGA UTARA, KOTA SIBOLGA TAHUN 2019. Akrab Juara : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 5(4), 80–92. Retrieved from https://akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/1244

Issue

Section

Articles