PENGARUH BUNGKIL INTI SAWIT YANG DIFERMENTASI DENGAN KAPANG NEUROSPORA SITOPHILLA DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH

Authors

  • Maria Kristina Sinabang

Keywords:

Bungkil Inti Sawit, Kapang Neurospora Sitophilla, Telur Puyuh

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan serat kasar bungkil inti sawit yang sudah difermentasi dengan kapang Neurospora Sithopilla yang mengandung beta karoten dalam ransum untuk meningkatkan kualitas telur puyuh. Pemeliharaan burung puyuh dilaksanakan pada tanggal 09 November 2013 sampai dengan 21 Desember 2013 yang bertempat di kandang percobaan Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Mendalo Darat, Jambi. Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) sesuai dengan rancangan yang digunakan. Apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilakukan uji jarak berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1991). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan 5 ulangan, setiap unit terdiri dari 5 ekor puyuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan BISF sampai taraf 30% dalam ransum berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap berat telur, tebal kerabang telur dan haugh unit telur puyuh. Hasil penelitian bahwa penggunaan BISF sampai taraf 30% dalam ransum berbeda nyata (P<0,05) meningkatkan warna kuning telur dan indeks kuning telur. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan Bungkil Inti Sawit Fermentasi (BISF) dalam ransum puyuh petelur sampai taraf 30% dapat meningkatkan kualitas telur puyuh pada warna dan indeks kuning telur.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alexopuolus, C.J. and C.W. Mims, 1979. Introductory Mycology. John Wiley and Sons, Inc. New York.

Alimon, A.R. 2006. The nutritive value of palm kernel cake for animal feeds. Palm Oil Develop. 40: 12-14.

Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia. Jakarta.

___________. 1995. Nutrisi Aneka Ternak. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anjasari, B. 2010. Pangan Hewani, Fisiologi Pasca Mortem dan Teknologi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Argo, L.B., Tristiarti, dan I. Mangisah. 2013. Kualitas fisik telur ayam arab petelur fase 1 dengan berbagai level Azolla Microphilla. J. Anim. Agricult. 2(1):9-10.

Association of Official Analytical Chemist. 1984. Official Methods of Analitical. Washington.

Babjee, A.M, 1989. The Use of Palm Kernel Cake, as Animal Feed. FAO, Regional Office for Asia and The Pasific, Bangkok.

Badan Standarisasi Nasional [BSN]. 2008. Telur Ayam Konsumsi, Jakarta.

Beuchat, L.R. and Worthington. 1974. Changes in the lipid content fermented peanuts. J. Agr. Food. Chem. Vol.22 no 3: 509.

Bintang, I. A. K, A. P. Sinurat, T. Murtisari, T. Pasaribu, T. Purwadaria dan T. Hayati. 1999. Penggunaan Bungkil Inti Sawit dan Produk Fermentasinya Dalam Ransum Broiler. B. P. T. Ciawi. Bogor.

Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.R. Fleed,& M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan: Adiono dan Purnomo. UI Press, Jakarta.

Budiman. 1991. Kualitas Telur Ayam Konsumsi. Poultry Indonesia, No 16 :19

Chung, T. K. 2002. Yellow and Red Carotenoids for Egg Yolk Pigmentation. 10th Annual ASA Southeast Asian Feed Technology and Nutrition Workshop. Merlin Beach Resort, Phuked, Thailand.

Ewing, W. R. 1963. Poultry Nutrition.5th Ed.The Ray Ewing Co. Publisher Pasadena, California.

Dawan Sugandi, H.R. Bird and D. Atmadilaga. 1975. The Effect of Different Energy and Protein Levels on Performance of Laying Hens in Floor Pens and Cages in The Tropics. Poultry Sci. 54 : 1107 -1114

Djanah,D dan Sulistyani. 1985. Beternak Puyuh. Simplex. Jakarta.

Dwidjoseputro, S. 1990. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan Bandung.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Funamoto, H and P. Vohra .1988. Effect of low dictary calcium level on egg production of japanese quail. Indian Journal Poultry Science 23(3):191-195.

Garret, R. L.L.Z. McFarland and C.E. Franti.1972. Selected characteristics of egg produced by japanese quail (Cortunix cortunix japonica). Puoltry Science 51:1370-1376.

Hazim, J. A., W. M. Razuki., W. K. Al-Hayani, & A. S. Al-Hassani. 2011. Influence of source of oil added on egg quality traits of laying quail. J. Poult. Sci. 10(2): 130-136.

Helinna dan Mulyantono 2002. Bisnis Puyuh juga Bertumpu pada DKI. Majalah Poultry Indonesia. Edisi Juli.

Heranita, N. A. 1998. Pengaruh Penggunaan Konsentrat Asam Lemak Omega-3 dan Sumber Lemak Lain Dalam Ransum Terhadap Konsentrasi Kolesterol Komponen Asam Lemak Telur dan Perfoma Puyuh Petelur. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Imai, C. A. Mowlah and J. Saito. 1984. Storage stability of japanese quail (Coturnix coturnix japonica) eggs at room temperature. Poultry Science (1986) 65:474-480.

Iskandar,S. A. P. Sinurat, B. Tiesnamurti, dan A. Bamuali. 2008. Bungkil inti sawit potensial untuk pakan ternak. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Vol. 30.No.1;16-17.

Ismawati. B. 2011. Bobot, Komposisi Fisik, dan Kualitas Interior Telur Puyuh (Coturnix-oturnix japonica) yang diberi Suplemen Omega-3. Skripsi Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Jaelani. A dan N. Firahmi 2007. Kualitas sifat fisik dan kandungan nutrisi bungkil inti sawit dari berbagai proses pengolahan crude palm oil (CPO). Pertanian. Vol.33.No.1;1-7.

Lestiyowati dan Roospitasari Kinanti. 1996. Memelihara Burung Puyuh . Simplex. Jakarta.

Mangunsoekarjo, S. 2003. Manajemen Budidaya Kelapa Sawit. Gajah Mada Universitty Press, Jogjakarta.

Mirnawati., Harnentis dan I.P. Kompiang. 2008. Peran Asam Humat Sebagai Penetralisir Logam Berat Dalam Bioteknologi Bungkil Inti Sawit Untuk Pakan Unggas. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Universitas Andalas, Padang.

Moore, E. and Landecker.1982. Fundamental of Fungi.2nd ed. Prentice hall. New Jersey.

Nastiti, R. A. 2013. Penggunaan Dedak Gandum Kasar (Wheat Bran) Sebagai Pengganti Jagung Dengan Kombinasi Tepung Daun Mengkudu (Morinda Citrifolia) Untuk Menghasilkan Telur Puyuh Sehat Rendah Kolesterol dan Kaya Vitamin A. Skripsi Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nugroho, dan I. G. K. Mayun. 1986. Beternak Burung Puyuh. Penerbit Eka Offset. Semarang.

Nuraini. 2006. Potensi Kapang Neurospora sitophilla Dalam Memproduksi Pakan Kaya ? Karoten dan Pengaruhnya Terhadap Ayam Pedaging dan Petelur. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Andalas, Padang.

Pappas, J. 2002. “Cortunix Japonica (online), Animal Diversity Web. http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Cortunix/Japonica.htnl.(25Mei 2006)

Parakasi. 1983 . Ilmu Gizi dan Makanan Ternak Monogastrik. Angkasa , Bandung.

Puspitawati, M. 2012. Pengaruh Penggantian Ransum Komersil Dengan Bungkil Inti Sawit Fermentasi oleh Jamur Pleurotus ostreatus Terhadap Bobot Karkas, Lemak Abdomen Ayam Broiler. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi.

Randall, M. C. 1986. Raising Japanese Quail. Departement of Agricultur, Division of animal Production , Seven Hills, New South Wales.

Rivindran, V dan R. Blair. 1992. Feed resources for poultry production in asia and the pasific. II. Plant Protein Sources. World Poultry Sciences. 48:206-231

Rumanoff, A. L and A. J. Rumanoff. 1963. The Avian Egg. Jhon Wiley and Son, Inc,. New York.

Saono, S. Hull and B. Dhamcharee. 1986. Anoneise Handbook of Indigienus Fermented Food in the Asia Countries. Published by the Indonesian Institute of Science (LIPI). Jakarta. Indonesia.

Sihombing, G., Avivah & S. Prastowo. 2006. Pengaruh penambahan zeolit dalam ransum terhadap kualitas telur burung puyuh. J. Indon. Trop. Anim. Agric. 31(1): 28-31.

Silversides, F. G & T. A. Scott. 2001. Effect of storage and layer age on quality of eggs from two line of hens. Poultry Sci. 80: 1240-1245.

Simanjuntak, S.D.D. 1998. Penggunaan Aspergillus niger Untuk Meningkatkan Nilai Gizi Bungkil Inti Sawit Dalam Ransum Broiler. Thesis Pasca Sarjana.Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Stadelman. W. J and O. J Cotterill, 1995. Egg Science and Technology. Fourt Ed. Food Product Press. An Imprint of the Haworth. Press. Inc. New York. London.

Steel RGD, Torrie JH. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi ke-2. Terjemahan B. Sumantri. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Sukanto. 2008. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sunarno. 2004. Potensi Burung Puyuh . Majalah Poultry Indonesia. Edisi Februari hal. 61.

Suprijatna, E., S. Kismiati, & N. R. Furi. 2008. Penampilan produksi dan kualitas telur pada puyuh yang memperoleh protein rendah dan disuplementasi enzim komersial. J. Indon. Tropic. Anim. Agric. 33(1): 66-71.

Syamsir, E., S. Soekarto, S. S. Mansjoer. 1994. Studi komparatif sifat mutu dan fungsional telur puyuh dan telur ayam ras. Buletin teknologi dan industri pangan. Bogor. Volume V nomor 3.
Tafsin, M. 2007. “Polisakarida mengandung makanan dari bungkil inti sawit sebagai anti mikroba Salmonella Thypimurium Pada Ayam”. Media Peternakan 30:139-146.

Tetty. 2002. Puyuh Si Mungil Penuh Potensi. Agro Media Pustaka. Jakarta

United States Department of Agriculture [USDA]. 2000. Egg Grading Manual. Agricultural Handbook, No. 75, Washington, D.C.

Vilchez, C. S. P. Touchburn, E. R. Chavez, and P. C. Laque. 1992. Research note: egg shell quality in japanese quail feed difference fatty acid. Poultry Science 71:1568-1571.

Wahju. 1985. Ilmu Nurisi Unggas. Gadjah Mada. University Press. Yogyakarta

Wells, R. G. and C. G. Belyavin, 1987. Egg Quality–current Problem ang Recent Advances. Poultry Science Symposium 20. Butterworth and Co. Publ. England.
Winarno dan Fardiaz, 1980. Bahan Pangan Terfermentasi . Pusat penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan, IPB, Bogor.

Wiradimaja, R., W. G. Piliang, M. T. Suhartono, & W. Manalu. 2004. Performans Kualitas Telur Puyuh Jepang yang diberi Ransum Mengandung Tepung Daun Katuk (Saurapus androgynus L. Merr). Seminar Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran, Bandung.

Woodard, A. E. H. Abplanap, W. O. Wilson, and P. Vohra.1973. Japanese Quail Husbandry in the Laboratory. Department of Avian Science University of California, Davis.

Yudhia. 1999. Pengaruh Dosis Inokulum dan Ketebalan Substrat Terhadap Kadar Air, Protein Kasar dan Lemak Bungkil Inti Sawit (Palm Carnel Cake) yang Difermentasi Dengan Neurospora sithopilla. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.

Yuwanta, T. 2007. Telur dan Produksi Telur. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.

Downloads

Published

2021-11-05

How to Cite

Kristina Sinabang, M. (2021). PENGARUH BUNGKIL INTI SAWIT YANG DIFERMENTASI DENGAN KAPANG NEUROSPORA SITOPHILLA DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH. Akrab Juara : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 6(4), 63–75. Retrieved from https://akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/1591

Issue

Section

Articles