ANALISIS KINERJA LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN JALAN HASAN ESA (STUDI KASUS PERSIMPANGAN KELURAHAN TOBOKO DAN TANAH TINGGI DI KOTA TERNATE)
Keywords:
Kinerja Lalu Lintas Persimpangan Jalan Toboko dan Tanah TinggiAbstract
Pertumbuhan penduduk Kota Ternate dan Berkembangnya kegiatan Pusat Kota berdampak pada ruas jalan dan persimpangan merupakan suatu daerah yang didalamnya terdapat dua atau lebih cabang jalan yang bertemu atau bersilang termasuk fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan untuk pergerakan lalu lintas di jalan Hasan Esa Selatan, Hasan Esa Utara, Jalan Teratai dan Jalan Brogenvil sehingga masalah yang sering dialami oleh masyarakat selaku pengguna jalan baik itu pengemudi kendaraan, maupun tampa kendaraan (pejalan kaki). Pengumpulan data – data volume lalu lintas kendaraan, kapasitas, derajat kejenuhan dan peluang antrian pada jalan Hasan Esa peneliti meneliti selama 7 hari dan membagi dalam tiga pos – pos pengamatan. Data volume lalu lintas ini peneliti peroleh dari hasil survey dilapangan selama 12 jam dan interval waktu 1 jam pada jam –jam sibuk, sedangkan metode pengolahan data disini adalah peneliti ingin pengolahan hasil survey yang didapatkan di lapangan. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat di peroleh untuk volume lalu lintas jalan Hasan Esa selatan dengan nilai q/c = 0,19 arus stabil, untuk ruas jalan Hasan Esa Utara dengan nilai q/c = 0,18 arus stabil, untuk ruas jalan Teratai dengan nilai q/c = 0,05 arus stabil dan jalan ruas Brogenvil q/c = 0,02 arus stabil.
Downloads
References
Efendi, Gatot SIK. MH., (2013), kelancaran dan keselamatan berjalanya alur lalu lintas kasat lantas Polrestabes Semarang AKBP
C. Jotin Khisty, (2003), jenis persimpangan
Khisty, 2003, penyediakan kenyamanan maksimum dan kemudahan pergerakan bagi kendaraan
Engineering I DLAJR 1987, persimpangan adalah titik pada jaringan jalan dimana jalan–jalan bertemu dan dimana lintasan– lintasan kendaraan yang saling berpotongan.
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996), persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan di mana jalan-jalan bertemu dan lintasan kendaraan berpotongan.
(Departemen P.U, 1997), jenis - jenis kendaraan yaitu kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), sepeda motor (MC) dan (UM) kendaraan yang tidak bermotor
Morlok, E. K (1995), simpang dibedakan menjadi dua jenis yaitu simpang jalan tanpa sinyal dan simpang dengan sinyal.
MKJI 1997, pada umumnya sinyal lalu lintas dipergunakan untuk satu atau lebih
Oglesby dan Hicks, 1993, kapasitas ruas jalan.
HCM (1994), terdapat tiga macam cara pengoperasian lampu isyarat lalu lintas
Sukirman (1994), volume lalu lintas menunjukan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu (hari,jam,menit).
Salter, 1980, jumlah kendaraan yang antri pada suatu pendekat
Sukirman (1994), Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati satu titik atau garis tertentu pada suatu penampang melintas jalan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
